Monday, March 14, 2016
Home »
cerita
,
Cerita Bokep
,
Cerita Dewasa
,
Cerita Panas
» Cerita Panas: Dua Primadona Sekolah Part II
Cerita Panas: Dua Primadona Sekolah Part II
Malam itu sebuah mobil melaju menerpa jalan dan mobil itu langsung berhenti di sebuah lapangan kosong nan sepi. Disana sudah menunggu gerombolan yang sepertinya akan membicarakan sesuatu. Dari mobil turunlah seorang perempuan yang berpakaian glamor layaknya seorang ratu.
“Mana yang kalian bilang?” tanya perempuan itu
“Hehe, sabar Bunda, tuh di belakang” ujar salah satu orang dari gerombolan itu menengkok ke belakang
Dari belakang gerombolan muncul dua orang gadis berseragam SMA dalam keadaan tangan terikat dan mulut tertutup lakban.
“Ummhhh mmmmhhh” suara gadis itu dengan mulut tersekap
“Huhu, lumayan juga” ujar perempuan itu dengan tawanya yang licik
“Keh keh keh, gimana? Bunda mau kasih berapa nih?” tanya orang langsung pada intinya
“Huh, dasar tidak sopan!, sebentar Bunda lihat dulu” ujar wanita itu sambil mendekat ke salah satu gadis
Wanita itu memasukkan tangannya kebawah rok salah seorang gadis.
“Ummmmmmhhh mmmhhhhhhhh” gadis itu merasa terangsang sembari memejamkan mata
“Fufufu, menarik juga” wanita itu tampak menikmati
“Ummmmhhhh mmmmmhhhhh” gadis itu masih mengejang
Gadis berambut sedikit pirang itu adalah Jessica salah satu korban pemerkosaan yang dilakukan para petugas kebersihan di sekolahnya.
“Fufufu, cukup, aku suka rintihannya” ujar wanita yang disebut Bunda itu
Ia mulai mendekat kepada gadis yang lain yaitu Fenny yang berambut hitam panjang. Fenny memejamkan matanya saat tangan wanita itu mulai merambah bagian bawah roknya.
“Fufu, tenang dong sayang” kata Bunda sambil mengelus pinggul Fenny
“Ummhhhhhh” suara Fenny sambil memejamkan mata
Bunda langsung melepaskan pegangannya dan mulai melanjutkan negoisasinya.
“Fufufu, berapa mau kalian?” tanya Bunda
“Hehe, biar Bunda sendiri deh yang kasih” ujar orang itu
“Huhuhu, gimana kalo satu anak goban?” ujarnya
“Hmm, oke Bunda, keh keh keh” jawabnya dengan terkekeh
“Fufufu, angkat!” ujar Bunda sambil menyuruh anak buahnya membawa Jessica dan Fenny
Merekapun membawa kedua gadis yang malang itu ke sebuah rumah besar yang tampaknya menjadi markas bagi wanita itu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa wantia itu adalah germo. Fenny dan Jessica yang tadi diperkosa disekolah oleh para petugas kebersihan itu di jual kepada germo. Mereka berdua masih mengenakan seragam namun tanpa mengenakan pakaian dalam. Itulah mengapa saat Bunda mengelus kemaluan Jessica ia langsung terangsang.
Setelah mereka berada di dalam rumah itu,anak buah Bunda melepaskan ikatan dan kedua gadis itu. Mereka berdua dilempar sehingga tersungkur ke lantai.
“ingat kalian sekarang telah jadi pelacurku, jadi kalian harus menuruti semua perkataan ku” ujar Bunda memperkenalkan diri
“Uhuhuhuhuhu”Jessica dan Fenny hanya bisa menangis tersedu – sedu
“Oke, sekarang kalian mandi dulu” perintah Bunda
Jessica dan Fanny langsung dibawa oleh anak buah wanita itu ke kamar mandi.
Beberapa saat kemudian merekapun keluar dan selesain mandi dan kembali dipertemukan dengan Bunda.
“Fufufu, ternyata kalian sungguh cantik” sanjung Bunda
“Mmm, tante tolong lepaskan kami” Jessica mencoba memohon
“Brakkk!” wanita itu mengebrak meja.
Jessica dan Fenny tersentak dan hanya bisa gemetar.
“Panggil saya Bunda! Mengerti!” bentaknya
“Ba…baik Bunda” jawab mereka serentak
“Bagus, kalian harus menuruti semua keinginan Bunda dan jangan coba – coba kabur!”ujar wanita itu memberikan ancaman
“Aa…ampun Bunda, tapi kami ti…tidak mau menjadi pelacur” Fenny berusaha menjelaskan
“APA!, kalian sudah kubeli, jadi kalian harus jadi pelacur dan jangan coba–coba kabur, kalian akan merasakan akibatnya!” ujar wanita tu memberi ancaman
Kedua gadis itu hanya bisa meneteskan air mata karena tidak menyangka akan dijual kepada Germo yang terlihat kejam.
“Saik perkenalkan diri kalian! Mulai dari kamu yang berambut hitam” perintah wanita itu
“Sa..saya Fenny Bunda” ia menyebutkan namanya
Bunda lalu mendekat ke samping Fenny yan masih mengenakan seragam SMA nya namun ia sudah mandi.
“Plaaaakkkkk” suara tamparan mendarat di pipi Fenny
“Auuuuuuuuhhh, sakit Bunda” rintihnya sambil memegangi pipinya
Masih belum puas Bunda lalu menjambak rambut gadis bermabut hitam panjang itu.
“Aw aw aw, Bu..nda ammpuuuuun” rintih Fenny disertai air mata
“Huh! Kamu tidak mau jadi pelacur? Kamu pikir berapa uang yang aku keluarkan!” kata Bunda dengan geram
“Aw aw aw, i..iya Bunda maaf uhuhuhu” tangisnya tersedu sedu
“Dasar!” ujarnya sambil melepaskan jambakannya
Sekarang bunda melirik ke Jessica yang berambut sedikit pirang.
“Apa kamu juga tidak mau menjadi pelacur?” tanya Bunda dengan tegas
“Mmmm… ssa…saya mau Bunda” jawabn Jessica dengan terpaksa karena tidakmau bernasib sama dengan Fenny
“Bagus kalo begitu” ujar Bunda
“Plaaaaakkk” tamparan di pinggul Jessica
“Aaaaawww, sakit Bunda” rintihnya
“Fufufu, Bunda ingin memukul pinggul kamu cantik” ujarnya dengan tawa menjengkelkan
Kedua gadis itu hanyamenjadi sasaran kekejaman sang Germo. Mereka hanya bisa menunduk dan menurutiapakata Bunda itu.
“Sebagai pelacur, kalian masih bebas melakukan kegiatan seperti biasa, tapi kalian harus memenuhi panggilan para pelangan, mengerti!” ujarnya menjelaskan
“Baik Bunda” jawab mereka serentak
“Ingat! Kalian harus memenuhi panggilan itu!, bila kalian kabur maka jangan salahkan akibatnya! Mengerti!” ujarnya lagi
“Baik Bunda” mereka mengiyakan lagi
“Satu lagi, kalian harus punya tanda pengenal” kata Bunda menerangkan sesuatu yang masih belum dimengerti
Jessica dan Fenny masih bingung dengan maksud Bunda. Mereka berdua lalu di bawa oleh anak buah Bunda ke sebuah tempat di rumah itu yakni sebuah tempat untuk tatto.
“Bunda jangaaaaaann!” pekikmereka
“Fufufu, ini menjadi pengenal kalian sebagai pelacur” ujar Bunda
“Ngiiiiiiiiiiiinggggg” suara jarum tato
“Aaaaaaaaahhhh Bundaaaaaaaaaaaa ampuuuuuuuunn” teriak mereka menggema
“Fufufufu” Bunda hanya bisa tertawa melihat peresmian dua pelacur barunya
Malam itu menjadi awal bagi Jessica dan Fenny sebagai pelacur sekaligus pelajar SMA di masa remajanya. Setelah itu mereka diantarkan pulang kerumah dengan tetap memakai seragam sekolahnya namun masih membekas tato di punggung mereka. Isak tangis tak henti – henti mengantarkan kepulangan mereka.
Jessica dan Fenny memang tidak tinggal serumah namun mereka mempunyai nasib yang sama. Mereka sama – sama tinggal sendirian di rumah karena kedua orang tua mereka jarang berada di rumah karena kesibukan. Sehingga mereka berprilaku buruk di sekolah dan kini telah mendapatkan akbiatnya.
Hari – hari di sekolah tetap mereka lakukan seperti biasa seolah kejadian tersebut sudah mereka lupakan namun masih membekas di hati mereka perasaan hancur lebur. Para petugas kebersihan yang telah memperkosa mereka sepertinya sudah tidak ada di sekolah karena mereka tidak mau mengambil risiko. Akan tetapi trauma mendalam masih mereka rasakan saat bertemu dengan petugas kebersihan maupun saat berada di toilet sekolah.
Suatu hari kedua gadis itu di hubungi oleh Bunda untuk segera melaksanakan tugas sebagai seorang pelacur. Mereka pun tidak bisa mengelak apa yang menjadi perintah sang Germo.
“Jess, gue mau ngomong sesuatu” ujar Fenny
“Mmm, sama gue juga ada yang pengen gue omoningin” jawab Jessica mengiyakan
“Elo dihubungin Bunda ya?” tanya Fenny
“Hu’um, lo juga kan?” Jessica mengiyakan lagi
Mereka berdua mendapatkan pelanggan pertama mereka yang menjadi awal sebagai pelacur. Jessica harus menemui pelangannya di hotel siang nanti. Begitu juga dengan Fenny namun di lokasi yang berbeda. Sepulang sekolah mereka pergi menemui pelanggan masing –masing.
Jessica pergi ke hotel tersebut dengan masih mengenakan seragam sekolahnya yang cukup mengairahkan. Kemeja ketat, rok abu–abu pendek dan kaos kaki panjang. Sesampainya di hotel ia Ia tampak gugup saat di depan pintu.
“Tok tok tok” suara ketukan pintu di kamar pelanggannya
Seorang pria paruh baya membukakan pintu bagi gadis cantik itu.
“Oh, silahkan masuk cantik” sapa orang tersebut
Jessica perlahan memasuki kamar dengan sedikit gugup.
“Nama kamu siapa cantik?” tanya pria itu
“Mmm Jessica Om” jawabnya lirih
“Oh nama yang bagus sama seperti orangnya” sanjungnya dengan senyum
Jessica hanya tersenyum getir membalas sanjungan itu.
“Baik, kamu silahkan mandi dulu” orang itu mempersilahkan
“Mm maaf Om sebelumnya, saya mau bicara dulu” ujar gadis itu
“Oh silahakan mari duduk dulu” ujar orang itu sembari memegang pundak Jessica
“Uhh” pekiknya karena merasa tidak nyaman
Mereka berdua duduk di ranjang berdampingan dan orang itu masih terus memegang pundak Jessica, tampaknya ia sudah tidak tahan dengan kemolekan tubuh gadis abg itu. Jessica sebetulnya merasa risih mulai menutup pahanya dengan tas nya agar pahanya yang mulus tidak membuat calon pelanggannya makin nafsu.
“Apa yang mau kamu bicarakan manis?” orang itu menyilahkan
“Mmm, Om se…sebenarnya saya bu..bukan pelacur” ujarnya dengan terbata – bata
“Hmm, jadi begitu” jawabnya yang tak senada dengan tingkahnya
Lelaki itu malah meraba–raba kedua lengan Jessia yang berusaha mempererat pegangannya pada tas yang menutup pahanya.
“Mmmhhh Om, tolong lepaskan saya” ia memohon
“Ayo dong sayang, kamu rileks aja, Om Cuma pengen ngobrol sebentar” ujarnya sambil terus mengelus lengan Jessica
“Ummmhhh tapi Om, lepasin tangan Om” Jessica menolak dengan halus
“Ayo dong sayang, om cuma ingin lebih dekat kok” rayu pria itu
Jessica masih bisa mentolerir jika hanya memegang pundaknya saja, tapi pria itu mulai mencoba menarik tas di paha gadis itu.
“Om jangan!” pekiknya
“Ayo dong manis, kamu gak usah malu” rayunya lagi sambil menarik tas Jessica
“Uhhhh, Om jangaaaan” rengeknya tapi tas itu sudah terambil darinya
Paha mulus gadis itu mulai tersingkap.
“Wow, mulus juga paha kamu sayang” ujarnya sambilmulai meletakkan telapak tangannya di paha Jessica
“Uuhhhh Om, jangaaaaaannn!” pekiknya lagi sambil berusaha berdiri
Pria itu masih memegangi pundak Jessica sehingga membuatnya tidak bisaberdiri. Ia mulai mengelus paha indah Jessica yang tidak tertutupi rok abu – abu pendeknya
“Jessica, om benar – benartidak tahan dengan tubuh kamu” rayunya lagi
“Om,, plisss jangan, saya bukan pelacur Om” rintihnya
“Hmmm rambut kamu kepirang – pirangan ya manis” ujarnya sembari membelai rambut Jessica
“Om jangan!” ia mulai kesal dan memaksa berdiri
Lelaki itu tersentak karena Jessica mendorong tubuhlelaki itu. Jessica berusaha menuju kepintu karena tidak suka dengan perlakuan orang itu namun tangannya di pegang dari belakang.
“Kamu mau kemana, kamu belum selesai memuaskan aku!” ujar pria itu dengan beringas
“Aaaaahhhh jangaaaaaaaaan!” teriaknya dengan keras
Orang itu lalu menarik tangan Jessica dan melemparkan tubuhnya keatas ranjang.
“Aaaaaaaahh,Om jangaaaaaaaann!” teriaknya lagi
Belum sempat mencoba bangkit dari ranjang tubuhnya langsung ditindih oleh pria hidung belang itu.
“haha, mau lari kemana kamu manis, kamu harus melayani aku dulu”ujarnya dengan tertawa jahat
“Unghhhh” rintihnya sambil memalingkan muka
Langsung saja Pria itu membedah kancing baju Jessica dengan paksa sehingga kancing bajunya berhamburan. Bra yang masih dikenakannya juga tak lepas dari keberingasannya.
“Aaaaaaaaaaaaahh, lepaskaaaaaaaaann” pekiknya
Dua gunung kembar menjadi sasaran nafsu binatang pria jalang itu. Ia mulai menghisap dan memlintir puting susu gadis yang masih duduk di bangku SMA itu.
“Sruuuuuuppp slurrrpp hummmm” suara kecupan orang itu
“Uuuummmhhhhhhhhhh” rintih Jessica
“Hehe,suara mu sungguh indah sayang” ujarnya sambil mulai mengincar bibir Jessica
Saat tangannya masih meremas payudara Jessica, ia mulai memberikan cumbuan pada bibirnya. Jessica yang tidak sudi berusaha memalingkan mukanya ke kanan kiri.
“Plaaaakkkkk” tamparan keras mendarat di pipi gadis itu
“Diam! turutin kemauan ku, dasar pecun!” ledeknya
“Aaaaaahhhh, uhuhuhu” Jessica hanya bisa meneteskan air mata
Pria itu langsung melandaskan bibirnya ke bibir indah Jessica yang berwarna merah delima.
“Ummmmmhhhhhhh” rintihnya saat dicumbu
“Cruuuuuupp, cruuuuuuooo cruuuuupp” suara cumbuan mereka berkali kali
“Hmmmm cruuuuuupp” pria itu sungguh menikmatinya dengan mencumbu berkali kali
“Mmmmmmmmhhh,, cruuuuupp” Jessica hanya bisa pasrah sembari menerima remasan didada kirinya
Tangan kanan pria yang tadinya digunakan untuk mencengkram dagu jessica mulai ia rambahkan pada selangkangan gadis yang malang itu
“Om, sudahhh hentikaaaann, uhuhuhuhu” rintihnya dengan tangisan tersedu –sedu
Perlahan tangan nakal itu bergerak menggores paha mulus hiingga selangkangan dalam dan sampai dititik akhir yakni lubang vagina Jessica yang masih tertutup celana dalam.
“Uuuuummmmmmmhhh” desah gadis itu sambilmemejamkan mata
“Haha, lihat meki kamu mulai basah sayang” ujarnya sambil terus menggosok vagina gadis itu
“Uuummmmmhhh, Om sudah hentikaaaaaaan!” desah gadis itu
“Diam!, kamu sungguh munafik, kamu menikmati ini bukan, lihat vagina kamu sangat basah!” bentak orang itu
“Aaaaaaaaahh, enggak Om, saya enggakmau ngelakuin ini sedikitpun, aaaaaaaaaaaahhh” Jessica mengelak sambil terus mendesah karena klitorisnya terus dimainkan pria itu
Pria itu tidak puas – puasnya menikmati tubuh Jessica. Ia terus meremas payudara sambil mencumbu leher gadis yang malang itu hungga puas. Ia pun mencumbu leher Jessica bagaikan seorang vampir yang haus darah sembari terus mengelitik klitorisnya.
“Aaaaaaaaaaahh,aaaaaaaaahh,lepaskaaaaaaaann” desah Jessica
Setelah puas ia pun turun kebawah untuk langsung pada hidangan utamanya. Ia langsung menarik celana Jessica yang berwarna pink itu.
“Om jangaaaaaaaaann uhuhuhuhu” pekik Jessica sambil menangis
Jessica berusaha menarik celana dalamnya agar tidak diturunkan oleh pria hidung belang itu.
“Ayo sayang lepaskan,Om sudah tidak sabar” rayunya lagi
Setelah pergulatan yang cukup lama akhirnya celana dalam Jessica lepas dan vagina yang banjir akan cairan orgasme itu mulai terbuka lebar.
“Hhhhmmm, vaginamu sungguh mengairahkan” ujarnya
“Sruuuuuuuuuppp” pria itu langsung menyeruput vagina Jessica
“Aaaaaaaahh,, jangan Om, mmmmmmmmmmmmhhh” desahnya sammbil memejamkan mata
“Hummm, slurrrrrrpp sruuuuuuuupp” orang itu terus menikmati vagina Jessica dengan rakusnya
“Uuuuuuummhhhhhhhhhhhh, hentikaaaaaaaann, aaaaaaaaaaaahh” desahnya sambil mendorong kepala yang ditengah selangkangannya
“Hmmm,sruuuuuuppp, diam kamu pecun! vagina mu makin basah, dasar munafik!” bentaknya karena kesal
“Aaaaaaahhh, hintakan uhuhuhuhu” teriaknya dengan tangisan
Setelah lam menikmati vagina itu ia langsung berdiri dan meleaskan celananya. Sementara Jessica hanya bisa pasrah pada apa yang terjadi atas dirinya.
“Huh, rasakan ini terpedo gue” ledeknya sambil membuka selangkangan Jessica dan mengarahkan penisnya ke bibir vaginanya
“Aaaaaaahh jangaaaaaaaaann ahahaha” pekik Jessica
“Hhheeekkkk” pria itu mulai menghujamkan penisnya
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh” teriaknya karena vaginanya di hujambenda tumpul itu
“Wahahahaha, meki kamu sungguh nikmat” ujarnya kegirangan
Pria itu mulai menggesekkan batang kemaluannya secara perlahan.
“Aaaaaaaaaaaaahh, aaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaaaaaahh” desah Jessica seirama dengan gesekan itu
“Uuuuuggghhhhh uuughhh” pria itu juga mendesah karna menikmati persenggamaaanya
“Aaaaaaaaaaahh,aaaaaaaaaaaaaahh” Jessica terus mendesah
“Ughhhh, vagina kamu sudah tidak perawan tapi masih kesat juga manis, uggghhh” ujarny asmbil terus menggesekkan penisnya
“Mmmmmhhhh, mmmmmmmmhhh” desahnya dengan wajah memerah
Pria itu mulai mempercepat hujamannya hingga membuat pertemuan vagina dan penis itu bersuara.
“Pok pok pok pok” suara cipratan cairan orgasme
“Uuuuuuuhh aaaaaaaaaaahhh aaaaaaaaaaaaahh oooooooooohh” desah Jessica
Setelah beberapa lama pria itu mencabut penisnya dan membalikkan tubuh gadis itu.
“Kamu sekarang nungging!” perintahnya
Jessica yang kehabisan tanaga tidak bisa berbuat apa –apa.
“Plaaaaaakkkkk” pria itu langsung memukul pantat Jessica
“Aaaaaaaaawwwww” rintihnya
Pria itu langsung menarik pinggul Jessica dan mulai mendekatkan ibu jarinya pada anus gadis itu.
“Aaaaaahhh, Om, jangaaaaann, jangaaaaann disitu” reinithnya
“Plaaaaaaakkk” pria itu memukul pantat Jessica lagi
“Aaaaaawwww” pekiknya lagi
“Hhuukkkkkk” pria itu langsung menghujam anus si gadis
“AAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHKKKKKK!” suara teriakan Jessica menggelegar ke seluruh ruangan
“hahahaha, ini lebiih nikmat lagi” ujarnya kegirangan
“AAAAAAAAAAHHHHHHHH AAAAAAAAAAAAAHHH” Jessica melolong dengan keras
“Uuuuugghhh uuuuuugghhh” pria itu terus menghujam anus Jessica
Gadis itu sudah tidak berdaya dan hanya bisa pasra menerima hujaman di anusnya.
“Uuugggghhhh uuuuuuuuuuhhh, nikmatnyaaaa”desah pria itu dengan girang
“AAAAAAAAAAAHH, OOOOOMMMM CUKUUUUUPP AAAAAAAAAAAAH” pekiknya hingga kesudut ruangan
“Uuuuuuuugghhhh huuuuuuuukkk” priaitu menarik penisnya dan memasukkan lagi ke vagina
“Aaaaaaaaaaaammmhhhhhh,” Jessica menahan hujamn itu
“Crrrrrroooooooooottttttttttttt” sperma menyembur di dinding vagina
“Om, uhuhuhuhuhu” Jessica menangis karena cairan hangat mulai mengisis rahimnya
“Uaaaaaaaaaaaahhh, nikmatnya” pria itu sungguh senang
Jessica hanya bisa merebahkan dirinya dengan tatapan sayu
“Huh dasar pecun” ujarnya sambil mencampakan tubuh Jessica diatas ranjang
“Uhuhuhuhuhu” tangis gadis itu dengan tubuh tengkurap diatas ranjang
Beberapa saat kemudian dari luar hotel Jessica sudah keluar dengan tubuh yang kembali bersih karena ia mandi terlebih dulu. Ponselnya pun berbunyi yang menandakan dia harus menemui Bunda sang germo. Ia pun segera pergi ke rumah majikannya itu.
Sesampainya di sana ia bertemu dengan Bunda untuk menyetorkan uang yang di berikan padanya.
“Fufufu, bagus Jessica” ujar Bunda sambil menghitung uang setoran
Jessica hanya menunjukkan wajah yang muram karena tidak suka dengan pekerjaannya itu.
“Bunda, Jessica mau pulang” ia berpamitan
“Tunggu sebentar, Bunda mau bicara” wanita itu menghentikannya
Bunda langsung menghampiri Jessica yang berdiri didepan mejanya. Tiba – tiba ia langsung menjambak rambut kepirang –pirangan gadis itu.
“Aaaawwwwwwww, Bunda, jangaaaann” rengeknya karena rambutnya di tarik kebelakang
“Saya tadi ditelfon pelanggan, katanya kamu sulit diatur” ujar Bunda
“Aaaaaawwww, enggak Bunda, Jessica cuma belum biasa aja” ia berkilah
“Huh!, awas kalo saya mendengar keluhan pelangan” kata Bunda sambil melepsakan jambakan sembari mendorongya
Jessica hanya terdiam sejenak sambil meratapi nasibnya. Lamunanya pun berhenti saat ada suara mobil disertai teriakan seorang gadis.
“Enggak ammmpuuuuuun” suara seorang gadis dari luar
Jessica mengenal suara itu, ya itu suara Fenny.
“Brakkk, ahahahah” suara pintu disertai lolongan gadis itu
“Ada apa ini!” ujar Bunda kaget
“Ini Bunda, nih cewek berani – beraninya kabur” ujar salah satu anak buah Bundad
Jessica yang penasaran segera menghampiri temannya itu namun betapa terkejutnya ia. Seragam sekolah temannya itu sudah robek yaitu di salah satu lengan serta kancing bajunya serta roknya terbelah sehingga terlihat payudaranya dan juga celana dalam warna biru.
Rambut acak – acakan serta di sudut mulutnya tampak ada bekas pukulan lalu di lengan dan pahanya juga lebam – lebam berdarah.
“Fenny!” pekik Jessica sambil merangkul sahabatnya itu
“Jess, uhuhuhu” tangis Jessica di pelukan temannya
“Kenapa dia?” tanya Bunda pada anak buahnya
“Dia dapat SM Bunda” ujar anak buahnya
Bunda langsung menghampiri Jessica dan Fenny dan segera menghentikan drama yang mereka lakukan.
“Berhenti!, Fenny sini” ujar wanita itu
Wanita itu sungguh tidak berperasaan karena langsung mnampar Fenny.
“Plaaaaaaakk” suar tamparan itu
“Aaaaaaaaawwww ahahahah” erang gadis itu sambil mengelus wajahnya
“Berani – beraninya kamu kabur, dasar an****” maki Bunda karena kesal
Bunda itu sungguhlah kejam karena lebih mementingkan uang yang hilang daripada nasib pelacurnya.
“Aaa..ampun Bunda... saya tidak tahan disiksa oleh pelanggan terus uhuhuhuhu” Fenny menjelaskan dengan isak tangis
“Bodoh, aku tidak mau tahu, kamu harus di hukum” ujar Bunda tidak mau menerima alasannya
“Ampuuuun Bunda.... saya uhuhuhu” Fenny hanya bisa meluapkan kesedihannya
Jessica yang kasihan dengan temannya mencoba angkat bicara.
“Bunda saya mohon maafkan Fenny, dia masih belum terbiasa” ujar Jessica membela temannya
“Diam kamu Jessica!, atau kamu mau dihukum juga!” bentak Bunda
Jessica langsung menutup mulut karena tidak mau terlibat. Sementara Fenny hanya bisa berisak tangis menunggu hukuman bagi dirinya.
“Hei, bawa dia ke belakang” perintah Bunda
Kedua anak buah Bunda membawa Fenny ke lapangan yang ada di belakang rumah Bunda. Disana sudah ada sesuatu seperti kayu dan juga rantai untuk memasung Fenny. Gadis yang malang itu dipasung di sebuah balok kayu yang ada tiga lubang di tengahnya. Ketiga lubang itu disiapkan untuk menjerat kepala dan tangan korbannya. Kini leher dan pergelangan tangan Fenny terbelenggu pada balok kayu tersebut dengan posisi terseok dengan kepala dan tangan terikat padanya.
“Kamu akan ku pasung sampai nanti malam” ujar Bunda
Tangisan tak henti – hentinya dengan air mata bercucuran dipipi Fenny.
Jessica lalu menghampirinya dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
“Jess, uhuhuhuhu” ujar Fenny menceritakan kejadian yang dialaminya
Cerita dimulai saat Fenny masuk ke kamar pelanggan yang sudah menyewanya.
“Hehe, jadi ini barang baru Bunda” ujar pelanggan itu sambil memegang dagu Fenny
“Mmhhhhh, rinith gadis itu
Pelanggan itu langsung menarik tangan Fenny dan melemparkan tubuhnya ke ranjang.
“Aaaaah, Om jangaaan” rintih Fenny sambil berusaha merayap ke samping ranjang
“Hehe, gue udah gak sabar nih” ujar pria itu sambil membuka bajunya
Fenny bergarak mundur ke ranjang bagian atas dengan pasrah menerima perlakuan pelanggannya.
Orang itu lalu naik keranjang dan mendekat ke wajah Fenny sambil meremas payudaranya.
“Hehe, kamu sungguh cantik untuk seorang pecun” ejek dia
“Mmmmhhh, gue bukan pecun dasar tua bangka!” balas Fenny sambil memalingkan muka
karena hendak dicumbu
“Plaaaaaaakkk” tamparan keras bagi Fenny
“Aaaaaaawwwwww, tua bangka brengsek” Fenny malah terus memakinya
“Plaaaaaak, plaaaaaak, plaaaakk” tamparan bertubi – tubi bagi Fenny
“haha, kamu sesuai sekali dengan seleraku” pria itu sungguh senang menampar Fenny
“aaaawww uhuhuhuhu” Fenny hanya bisa menangis kesakitan
Ternyata pria itu adalah penyuka genre SM atau Sadistic Masochist yakni mendapatkan
kepuasan seksual dengan cara kekerasan.
Pria itu lalu merobek pakaian Fenny dengan kasar sehingga kemeja putihnya tercabik – cabik hingga tampak branya.
“Aaaaaaaahh, jangaaaaaaann hentikan” pekiknya
Pria itu lalu mencengkram dagu Fenny dan mencumbunya dengan kasar
“Mmmmmmhhhhhh mmmmmmmmhh” suar runtuhan gadis itu
Setelah itu ia terus mencabik – cabik bra gadis yang malang itu dan meremas – remas
payudaranya. Sambil menghisap bahkan mengigit puting susunya.
“Aaaaaaaaawwww aaaaaahhh, sakiiiiiiiiiit hentikaaaaaaaaaan” teriak Fenny kesakitan
“Hahaha. Teriakanmu makin membuatku sangat bernafsu cantik” ujar pria itu sambil melangkah mundur
Ia lalu mengambil sabuk yang ada di celananya dan memukulkan di tangannya untuk menakut – nakuti Fenny.
“Toloooong, amppuuuun Om” rintih gadis itu
Fenny berpikir bahwa ia melakukan itu karena Fenny telah menghinanya, tapi sebenarnya pria itu melakukan karena ia adalah seorang yang sadis.
“Ctaaaaaaaarr ctaaaaaaaaaarr ctaaaaaaarr” cambukan sabuk itu terus menyayat kulit indah gadis yang malang itu
“Aaaaaaaaaaahh, aaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaaaaaaaaaahh” teriak Fenny yang kesakitan karena dicambuki pria binatang itu
Air mata membasahi pipi gadis itu karena cambukan disekujur tubuhnya.
Setelah puas ia langsung menghampiri kaki Fenny dan bersiap untuk menyantap vaginanya.
Fenny sangat ketakutan karena khawatir bahwa vaginanya akan di perlakukan dengan kasar. Ia merapatkan kakinya dan merangkulkan tangannya dengan erat pada kakinya.
“Kamu sungguh menyukai kekerasan ya sayang, haha” pria itu melah kegirangan
Ia membuka paksa kaki Fenny bahkan sampai merobek rok abu – abunya.
“Jangaaaaaaaaaaann” pekiknya
Tidak tahan dengan kelakuan pria bejat itu ia langsung meraba vas bunga yang di sampingnya dan memukul kepala pelanggana.
“Pyaaaaaaaaaaaarrrr” vas bunga itu pecah di atas kepala pria itu
Pria itu langsung pusing sambil memegangi kepalanya yang masih berdarah. Kesempatan itu di ambil Fenny untuk kabur. Gadis itu berlari sekuat tenaga dan keluar dari hotel. Sayangnya ia sudah di tunggu oleh anak buah Bunda yang memang sudah berjaga – jaga. Mereka membawa Fenny kembali ke rumah Bunda.
Begitulah cerita bagaimana Fenny bisa babak belur dan harus menerima hukuman dari Bunda. Sementara Bunda sendiri mendapat komplain dari pelanggan Fenny yang merasa dirugikan dan juga ia meminta ganti rugi karena kepalanya terluka karena dipukul dengan vas tadi.
Senja mulai semerbak menghiasi langit yang berwarna jingga. Gadis itu masih terpasung di lapangan belakang rumah Bunda. Ia terikat pada papan kayu dengan rantai besi, tak ada satu pun yang bisa menolongnya. Fenny hanya bisa menyesali perbuatannya di masa lalu yang hanya bermula dari mengerjai petugas cleaning service di sekolahnya.
“Mbeeeeeek, mbeeeeekkk” tiba – tiba terdengar suara beberapa ekor kambing
“Ughhh” gumamnya
Suara itu semakin lama semakin keras hingga terdengar derap langkah kambing itu. Saat itu juga kambing itu mulai nampak begitu juga dengan sang penggembalanya.
“Oh!” sang penggembala kaget
“Ughhhh” Fenny juga tertegun dan merasa malu
Keduanya bertemu bak sepasang kekasih yang menemukan cinta pertamanya, namun ini cerita yang berbeda. Sang penggembala menelan ludah saat melihat gadis dengan tubuh yang menggoda dan pakaiannya juga ada yang robek sehingga sedikit tampak bagian kewanitaannya.
“Hehe, ini pasti pecunnya Bunda yang baru” kata Penggembala itu
“Uh, tolong bang lepasin saya” pinta Fenny
Penggemabala itu malah semakin mendekat dengan tatapan yang penuh nafsu.
“Eh, ini emang rejeki gue hari ini” katanya sambil membelai rambut Fenny
“Uhh, jangaaan bang, tolong saya” rengeknya
“tenang manis, abang cuman pengen cobain bodi kamu doang kok, hehe” goda orang itu
“Aaaaahh, jangaaaaaaann” pekiknya
Ia tidak bisa berbuat apa –apa karena ini memang hukuman yang harus ia terima.
Satu persatu kancing bajunya di buka oleh penggembala itu hingga tebukalah kemejanya. Bra yang menuutpi buah dadanya ditarik dengan paksa sehingga terbukalah sekarang.
“Hmmm, montok banget toket lo” goda orang itu
Telapak tangan penggembala itu mulai meremas – remas buah dada kenyal Fenny dengan penuh birahi.
“Uuuhhhhh, hentikan bangg uuhhhh” rinithnya
Payudara gadis itu sungguh monotk sehingga sang Penggembala tak henti hentinya memainkan keduanya bahkan ia mulai menggeltiki putting susunya.
“Ummmhhhh.bang, mmmhhhhh” desah gadis itu
“Hehe, enak ya? Ini bakal gue terusin” katanya
Ia mulai memelinitr dan memiin – milin putting susu Fenny.
“Aaaaaaaaammhhhhhh, hentikaaaannn mmmmmmmmhhh” desahnya sambil memejamkan mata
“Haha, gue demen banget ame yang beginian” kata penggembala itu
Setelah itu ia menghentikan aksinya dan mulai melirik pinggul gadis berambut panjang itu.
“Ugghhh jangan bang, saya bukan pelacur” rengeknya
“Hehe, gue tau, ini emang pelajaran buat pecun baru kayak elo” ujar penggembala itu
“Uhhh, apa maksudnya?” tanya Fenny sambil menatap tajam orang itu
“Jadi elo masih belum tahu?” tanyanya balik
Fenny tak menjawab tapi matanya masih menyeringai tanda ia serius.
“Jadi begini, bukan cuman elo yang pernah di pasung di sini, semua pecun baru bunda yang memberotak bakal di hukum kayak gini, trus tinggal nunggu siapa yang bakal lewat dan ngajarin elo jadi pecun beneran, hahaha” ujar Penggembala itu menjelaskan panjang lebar
“Apa!, nggak mungkin, uhuhuhuhu” pekiknya seolah tidak percaya
“Hehe, jadi lo siap –siap, gue bakal ajarin lo jadi pecun beneran” ujarnya sambil duduk di pinggul Fenny
Pria itu mengangkat pinggul Fenny keatas sehingga ia sekarang dalam posisi menungging. Lalu ia menyingkap rok abu-abunya yang dari tadi sudah robek sehingga terlihat celanda dalamnya.
“Hehe, bokong lo semok juga” goda pria itu
Ia segera meletakkan telapak tangannya dan mengelus pinggul indah itu dengan perlahan.
“Aaaaaahhh, jangaaan baaaangg” rintih gadis itu dengan mata berkaca - kaca
Fenny tidak bisa berbuat apa-apa, selain karena tubuhnya terpasung ia pun juga tidak berani berkata macam – macam karena bisa saja orang itu menyiksa dirinya. Ia sempat berpikir bisa saja orang itu menyuruh puluhan kambingnya untuk menyetubuhinya satu persatu.
Setelah itu sang penggembala mulai melorotkan celana dalam Fenny sehingga membuat vaginana terlihat jelas dari belakang.
“Hehe, meskipun udah gak perawan, tapi masih oke keliatannya” kata pria itu
“Uuuuhhh, jangan Bang” rinithnya
Penggembala itu tidakmenghiraukan rintihan Fenny, malahan ia menyapu bibir vagina gadis itu dengan sentuhan lembut jari telunjuknya. Sontak rangsangan menyisir sekujur tubuh gadis itu.
“Ummmmmmmmmhhhh, banng hentikan” rinithnya
“Haha, mantap bener” ujarnya makin nafsu
Ia makin menjadi – jadi dengan mencolokkan jari tangahnya ke dalam vagina gadis itu dan menggesekkannya.
“Aaaaaaaaamhhhh, mmmmmmhhh, aaaaammhhh” desahnya tiada henti
Setelah itu ia memegangi pinggul Fenny dengan kedua tangannya dan mendekatkan wajah pada vagina gadis itu. Lalu ia mulai menjulurkan lidah dan menjilat vagina dan klitoris Fenny.
“Aaaaaaaaaahhh aaaaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaahhh” desah gadis itu
Fenny menggelinjang sambil menggengam – genggamkan tangannya karena rangsangan hebat pria itu.
“Haha, sluuuuuurrrp sruuuuppp” jilat pria itu dengan girang
“Aaaaaaaaammhhh, aaaaaaaaaaahhh” tak henti – hentinya ia mendesah
Cairan orgasme mulai bercucuran membanjiri selangkangannya sehingga tanda dimulainya hidangan utama. Penggembala itu berdiri dan mulai membuka celannaya dan menododngkan batang kemaluannya.
“Ummhhh, jangan bang” pinta Fenny
Namun batang kemaluan yang berereksi itu tidak tertahan lagi selain memperoleh kepuasan dari vagina gadis itu. Pria itu pun mengangkat pinggul Fenny lebih tinggi sambil mencoba membidik sasaran penisnya ke lubang vagina gadis itu.
“Hehe, ayo mulai sayang” ujar pria itu
“Jangaaaaaaaaaann baaaaaaaanng” pekiknya
Perlahan penis itu menyentih bibir vagina Fenny dan menerobos dinding – dinding kemaluannya sedikit demi sedikit.
“Huugggg” pria itu mengejan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh” teriak Fenny
“Haha, masih kenceng aja nih meki” sanjung priaitu
“Aaaaaaaaaahh, aaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaah” desah Fenny seirama dengan gesekkan di vaginanya
“Ughhhh, mantaaaapp” girang penggembaa itu
Setelah beberapa lama akhirnya Pria itu mulai berejakulasi dan memasukkan spermanya ke dalam vagina Fenny.
“Aaaaaaahh, jaaaangaaaaaaann baaaaaaangg, uhuhuhu” pekiknya sambil menangis
Akhirnya pria itu puas menikmati tubuh gadis itu dan pergi meninggalkannya, karena petang mulai tiba.
Fenny masih terpasung disana dalam keadaan terseok apalagi sperma penggembala tadi masih mengalir di vaginanya.
“Uhuhuhuhuhu” ia menangis menderu –deru meratapi nasibnya.
Petang pun mulai tiba ia masih di sana dalam keadaan hampir telanjang. Kemeja putihnya terbuka dengan bra yang terkoya, rok abu – abunya tersingkap dan celana dalam melorot. Ia berharap ada orang yang menolongnya.
♥ ♠ ♦ ♣ TAIPANPOKER ♥ ♠ ♦ ♣
ReplyDeleteMenang Besar Dengan Bonus Melimpah .
Hanya Bersama Kami taipanpoker .org
NEW GAMES NEW LUCK
Buruan Coba Hokimu Di Permainan Baru Kami
***BANDAR66***
8 GAME POKER DALAM 1 AKUN :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- *NEW*Bandar66
Nikmati Bonus-Bonus Melimpah Yang Bisa Anda Dapatkan Di
Situs Kami taipanpoker .org Situs Resmi, Aman Dan
Terpercaya ^^ Keunggulan TAIPANPOKER :
- Rating Kemenangan Terbesar
- Bonus TurnOver Atau Cashback 0.3% Di Bagikan Setiap 5
Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan
Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Proses Deposit / Withdraw Cepat
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain
Di Seluruh Indonesia,
- NO ADMIN l NO ROBOT 100% Player Vs Player
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Jadi Tunggu apa lagi ?
Ambil Gadgetmu Dan Bergabung Berasama Kami
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami
CONTACT US :
BBM : D86F2BAD
WA : +85587554605